Kalau ditanya tentang tempat wisata Lombok , pasti kebanyakan orang akan menjawab pantai – pantai indah yang ada disana. Namun jangan salah, di Lombok juga terdapat beberapa desa wisata Lombok yang sangat sayang jika dilewatkan. Salah satunya adalah Desa Sukarara. Desa ini terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi desa ini berdekatan dengan Pantai Kuta, Tanjung Aan dan dua desa wisata lainnya. Desa ini terkenal dengan masyarakatnya yang sadar untuk melestarikan warisan leluhur yaitu tenun songket.
Desa Sukarara menghasilkan kain songket tenun yang berbeda dengan kain songket lainnya. Ada beberapa hal yang membuatnya menjadi unik. Teknik yang digunakan untuk menenun songket adalah dengan cara menambahkan benang pakan dengan benang sintetis warna perak dan emas atau benang lusi dan hiasan lain seperti kerang, uang logam dan manik – manik. Hasil kain tenun penduduk desa ini tidak mudah luntur karena menggunakan bahan pewarna alami yang berasal dari tumbuh – tumbuhan. Waktu yang digunakan untuk menenun satu kain mencapai mingguan karena mereka sangat hati – hati dalam proses pembuatan. Menariknya, hampir setiap rumah di Desa Tenun Sukarara memiliki alat tenun sendiri dan profesi menenun ini hanya dilakukan oleh wanita. Hal ini sudah dilakukan turun temurun sejak jaman nenek moyang mereka dahulu.
Kehidupan sehari – hari penduduk juga dapat Anda nikmati saat berkunjung di desa wisata Lombok ini. Wisatawan dapat melihat banyak wanita yang duduk berbincang di depan rumah sambil menenun dengan alat tradisional yang mereka miliki. Suasana nyaman dan tenang serta pemandangan hasil kain tenun buatan mereka akan membuat wisatawan tertarik untuk ikut duduk dan merasakan rasa damai, yang pastinya berbeda dengan suasana kota – kota besar. Fakta menarik di Desa Sukarara Lombok ini adalah bahwa seorang gadis tidak diperbolehkan menikah sebelum mereka mahir menenun. Tidaklah mengherankan jika banyak anak remaja perempuan di sini yang sudah pandai menggunakan alat tenun tradisional.
Membeli hasil kain tenun adalah hal wajib yang harus dilakukan wisatawan. Jika ingin belajar menenun, masyarakat sekitar juga dapat mengajari. Menginap dan merasakan kehidupan masyarakat selama 24 jam juga bisa dilakukan di sini. Sudah pasti banyak sekali kearifan lokal yang bisa dinikmati dan dipelajari.