Desa Sade merupakan salah satu desa adat yang menarik untuk didatangi. Desa ini merupakan tempat suku asli Lombok tinggal yakni Suku Sasak. Desa Sade sarat dengan nilai budaya yang dijaga sampai sekarang. Warisan leluhur berupa adat istiadat, bentuk bangunan, permainan musik, tarian, gaya berpakaian masyarakatnya, dan segala alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah daya tarik tersendiri dari desa ini. Desa yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah di bagian selatan ini dapat dijangkau sekitar 8 km dari Bandara Internasional Lombok. Lokasi yang cukup strategis membuat destinasi wisata Lombok ini banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun dari luar negeri yang ingin merasakan kebudayaan asli masyarakat Lombok.
Desa Sade Lombok memiliki luas sekitar 5,5 hektar dengan jumlah total penduduk sebanyak 700 orang. Uniknya, semua penduduk desa ini adalah satu keturunan, tidak ada gabungan dengan orang dari daerah lain. Masyarakat setempat cenderung melakukan pernikahan dengan saudara dekat satu desa dari pada dengan orang lain. Pekerjaan penduduk setempat rata-rata adalah petani. Mereka tidak menggunakan sistem pertanian seperti teknik irigasi, sehingga pengairan lahan bertani hanya mengandalkan air hujan yang mengakibatkan panen hanya bisa dilakukan satu tahun sekali. Hasil panen seperti padi dan palawija disimpan di sebuah gudang yang disebut lumbung, untuk persediaan pangan selama satu tahun.
Rumah-rumah dan bangunan yang berada di Desa Wisata Lombok ini memiliki arsitektur khas Suku Sasak. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu, tiangnya terbuat dari kayu, dan atapnya terbuat dari alang-alang kering. Lantai rumah ini terbuat dari tanah liat yang dicampur sekam padi. Meskipun terkesan seadanya, rumah di desa ini terasa sejuk saat cuaca terik di siang hari dan terasa hangat saat malam hari. Cara penduduk desa merawat rumahnya juga terbilang tidak biasa. Mereka menggunakan kotoran kerbau yang dicampur air untuk membersihkan lantai. Hal ini dipercaya dapat mengusir serangga dan juga hal – hal mistis yang dapat menganggu penghuni rumah.
Di Desa Sade, para perempuan biasanya menenun sendiri kain yang digunakan untuk pakaian sehari-hari. Keterampilan kaum perempuan di desa ini untuk menenun merupakan warisan dari leluhur. Suatu tradisi yang dilakukan di sini adalah bahwa seorang wanita yang belum bisa menenun, tidak diperbolehkan untuk menikah. Pengunjung yang datang ke desa Sade, tempat wisata lombok ini juga dapat melihat proses membuat kain dengan cara ditenun, juga membeli oleh-oleh tenun khas Lombok.